Cocor Bebek

Kalanchoe pinnata

Cocor bebek / suru bebek (Kalanchoe pinnata syn. Bryophyllum pinnatum), di luar negeri dikenal sebagai cathedral bells, air plant, life plant, miracle leaf, atau Goethe plant, adalah tanaman sukulen (disebut sukulen karena mengandung air) yang berasal asli dari Madagaskar. Tanaman ini digunakan sebagai tanaman obat di Indonesia, mengobat bermacam penyakit seperti sakit kepala, batuk, penyakit kulit seperti borok atau bisul dsb, demam, haid yang tidak teratur, obat luka luar.

Selain sebagai tanaman obat, cocor bebek juga bisa untuk tanaman hias. Tanaman ini unik karena perkembangbiakan melalui tunas daun. Daun cocor bebek bisa dimakan, tekstur tebal dengan air berlimpah, rasa agak asam dan dingin.

Nama ilmiah (botanical name): Kalanchoe pinnata, Bryophyllum pinnatum
Bibit berasal dari: stek batang
Rekomendasi dataran dan kondisi tempat tumbuh optimal: dataran rendah – tinggi, suhu panas maupun dingin
Kebutuhan sinar matahari: partial shade (di bawah naungan / teduh)
Jika ditanam di pot, rekomendasi ukuran pot: diameter 20-30 cm
Media tanam yang digunakan: tanah humus atau tanah kompos
Intensitas penyiraman: hanya ketika media tanam kering (kebutuhan air tidak banyak)
Ilustrasi ukuran tanaman saat dikirim ke Anda: 20-40 cm
Ilustrasi tinggi tanaman ketika tumbuh besar: < 50 cm
Tips pemberian pupuk (pemupukan): dilakukan kira-kira 30 hari sekali, menggunakan pupuk NPK Daun

Posted by Ecoliterasi Team
Cari Buku tentang tanaman ini